Photos

3-tag:Photos-65px

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 04 April 2011

Komite Normalisasi, Oase Bagi Konflik PSSI

JAKARTA - Sejak Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, 26 Maret 2011 batal, persepakbolaan Indonesia dibayang-bayangi ancaman pembekuan dari FIFA. Intervensi yang dilakukan oleh pemerintah lewat keputusan Menteri Pemuda dan Olaharga, Andi Mallarangeng semakin membuat para pelaku sepakbola tanah air resah.

Klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) menjadi pihak yang paling deg-degan menanti keputusan FIFA. Mereka khawatir sanksi berupa pembekuan PSSI oleh FIFA berpotensi membuat kompetisi nasional kehilangan greget karena tidak lagi diperkenankan tampil di ajang Internasional.

Tim-tim yang sedang berlaga di ajang AFC Cup dan Liga Champions Asia pun akan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan langkahnya. Ini berarti miliaran dana yang sudah dikeluarkan untuk tampil di laga-laga sebelumnya akan terbuang percuma. Selain itu, kesempatan pemain-pemain untuk merasakan atmosfer laga internasional juga terhalangi.

Beruntung FIFA ternyata memilih jalan lain dalam menyelesaikan konflik PSSI. Bukan membekukan PSSI seperti yang kerap dilakukan terhadap anggotanya yang bermasalah, FIFA justru menerapkan pasal 7 ayat 2 statuta FIFA yang isinya adalah memberi mandat kepada komite darurat FIFA untuk mengambil alih PSSI dan membentuk Komite Normalisasi.

Komite Normalisasi --beranggotakan insan-insan sepakbola yang tidak ingin maju dalam pencalonan pengurus PSSI-- bertujuan untuk menggelar Kongres pemilihan pengurus baru PSSI dan menghentikan Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas oleh konglomerat Arifin Panigoro.

Dalam situs resminya, FIFA juga menegaskan bahwa empat kandidat ketua umum PSSI yang sebelumnya dianulir oleh Komite Banding tidak boleh mencalonkan diri sebagai ketua umum lagi. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta.

Meski diatur dalam statuta FIFA, langkah ini sebenarnya kurang populer. Menurut Kolomnis asal Australia, Jesse Fink dalam sebuah kolomnya di ESPNSTAR, FIFA biasanya tak mau repot untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di internal anggotanya.

Dalam menghadapi konflik internal asosiasi sepakbola, FIFA akan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan status keanggotaan asosiasi tersebut. FIFA baru bersedia bertemu mereka setelah asoasiasi yang bersangkutan telah menyelesaikan masalahnya sendiri.

Meski demikian, langkah ini merupakan langkah yang ideal bagi penyelesaian konflik PSSI. Kehadiran Komite Normalisasi setidaknya tidak akan mematikan kompetisi nasional karena komite ini diberi mandat oleh FIFA untuk menjalankan roda organisasi PSSI selama masa transisi.

Artinya kompetisi nasional dan internasional yang melibatkan Indonesia akan tetap berjalan dengan kehadiran komite ini. Timnas yang akan tampil di Pra Olimpiade dan SEA Games 2011 juga tetap bisa dinimkati oleh masyarakat Indonesia yang sebenarnya sudah mulai muak dengan konflik yang terjadi di jajaran para pimpinan di negeri ini.

Tak hanya itu, Komite Normalisasi ini juga setidaknya menjadi penengah konflik kepentingan partai politik yang selama ini mewarnai PSSI. Setidaknya hasil kerja Komite Normalisasi ini bakal bisa diterima semua pihak yang benar-benar menginginkan kemajuan sepakbola nasional.

Bravo Sepakbola Nasional!!!

Selasa, 29 Maret 2011

Catatan Sepakbola


Konflik PSSI, Kenapa Bukan FIFA Saja yang Turun Tangan?
JAKARTA - Kisruh yang melanda Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) semakin rumit ketika pihak-pihak yang terlibat di dalamnya sama-sama tidak punya kemampuan dalam menyelesaikan persoalan. Bayang-bayang pembekuan oleh FIFA kini tinggal menunggu waktu. Lantas, masihkah ada cara lain yang bisa menyelamatkan sepakbola Indonesia?

Sebagai buntut batalnya Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, 26 Maret lalu, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menteri) Andi Alvian Mallarangeng, mengeluarkan 14 butir keputusan.Salah satu poin terpenting dari keputusan itu adalah tidak mengakui lagi PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Menpora juga meminta pemerintah di pusat hingga daerah dan Kepolisian Republik Indonesia untuk tidak memberikan bantuan dan fasilitas kepada PSSI di bawah Nurdin.

Pemerintah lewat Menpora juga menghentikan bantuan dana kepada PSSI. Sementara untuk kompetisi nsaional kini diambil alih oleh KONI/KOI bekerjasama dengan pengprov PSSI PSSI dan klub-klub yang bersangkutan. Sedangkan persiapan timnas jelang SEA Games 2011 diserahkan kepada Program Indonesia Emas (Prima).

Keputusan untuk melucuti PSSI jelas-jelas bentuk intervensi pemerintah. Meski langkah ini sangat ditabukan FIFA, Andi dengan penuh percaya diri mengaku punya wewenang untuk melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Langkah pemerintah tak membuat Nurdin ciut. Pria yang sudah dua periode menjabat sebagai ketum PSSI itu tetap yakin dirinya berada di jalur yang benar sesuai dengan Statuta FIFA dan PSSI. Sebaliknya Nurdin justru melancarkan serangan balik dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencopot Andi dari jabatannya.

Perseteruan pemerintah dan PSSI ini tentu saja membuat permasalahan semakin bertambah parah. Padahal kedua pihak juga sama-sama punya kelemahan dalam menjalankan tugasnya. Keputusan pemerintah untuk melucuti PSSI akan diterjemahkan bentuk intervensi pemerintah yang selama ini bertentangan dengan statuta FIFA.

Pembekuan PSSI dari keanggotaan FIFA menjadi resiko dari langkah ini. Beberapa negara seperti, Yunani, Brunai Darussalam, Iraq, dan beberapa negara lainnya pernah menjadi korban kebijakan pemerintah yang telah mencampuri urusan rumah tangga asosiasi sepakbola di negara-negara itu.

Mengikuti langkah PSSI yang ngotot ingin menggelar kembali Kongres paksa kegagalan Kongres Pekanbaru, Riau juga setali tiga uang. Citra yang buruk dari status quo dalam mengelola sepakbola nasional membuat publik tak akan percaya dengan apapun yang menjadi hasil dari Kongres ini nanti.

FIFA juga mulai tidak percaya kepada PSSI Terbukti, dalam email yang dikirimkan kepada beberapa media di Indonesia termasuk VIVAnews.com, FIFA mulai memojokkan PSSI. Lewat emailnya, FIFA menyatakan kalau ada upaya dari pimpinan PSSI untuk menghalang-halangi langkah delegasinya, Frank Van Hattum menuju lokasi Kongres. FIFA juga menilai berita yang mengatakan bahwa keputusan membatalkan Kongres adalah instruksi FIFA sebagai sebuah kebohongan. FIFA selanjutnya menunggu laporan lengkap dari wakilnya pada Kongres tersebut. Selanjutnya FIFA akan menyerahkannya kepada lembaga yang berkompeten untuk kemudian diproses lebih lanjut.

Sebelumnya, masih banyak langkah PSSI yang juga menyisakan tanda tanya. Mulai dari banyaknya koreksi yang terdapat pada Peraturan Organisasi (PO) Kongres hingga proses administrasi yang tak berjalan ideal. Upaya ini dianggap banyak pihak sebagai langkah PSSI dalam mempertahankan status quo.

Selain pemerintah dan kubu status quo, pihak ketiga yang juga ikut bermain dalam kisruh PSSI adalah Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN). Komite yang mengklaim memiliki 87 anggota pemilik suara sah PSSI tersebut menjadi aktor utama kisruh yang melanda Kongres, 26 Maret lalu.

Tak ada asap kalau tak ada api, begitu anggota KPPN ini membela diri atas terjadinya kerusuhan di depan pintu masuk ruang Kongres. Sekretaris Pengprov Riau, Usman Fakaubun yang juga anggota KPPN mengatakan bahwa kisruh terjadi karena akumulasi kekecewaan para pemilik suara yang dipersulit ketika hendak masuk ruang Kongres.

KPPN juga menjadi motor dalam Kongres lanjutan yang tidak dihadiri oleh pengurus PSSI.Usman sendiri terpilih sebagai pimpinan sidang yang akhirnya mengangkat tujuh anggota Komite Pemilihan dan tiga anggota Komite Banding Pemilihan. Kongres yang diklaim diikuti oleh 78 anggota PSSI pemilik suara yang sah ini juga menghapus seluruh sanksi yang telah dijatukan oleh PSSI kepada beberapa anggotanya.

Lantas pantaskah manuver KPPN ini dijadikan alternatif penyelesaian kisruh PSSI? Menilik situasi arena di arena Kongres , jawabannya tentu saja masih ibarat jauh panggang dari api. Pasalnya, di lapangan, kisruh justru melibatkan orang-orang berambut cepat yang bukan merupakan bagian dari peserta Kongres.

Belum lagi kehadiran aparat berseragam menjadi pemandangan yang tak lazim dalam sebuah kongres sipil. Artinya manuver KPPN dengan mengambil alih Kongres boleh dikatakan tidak independen dan rentan ditunggangi oleh pihak-pihak yang punya kepentingan dalam suksesi ketua umum PSSI. Hasil Kongres versi KPPN juga bakal sulit mendapat lampu hijau dari FIFA mengingat prosesnya yang tidak sesuai aturan.

Salah seorang wartawan olahraga dari Australia, jesse Fink lewat kolomnya di ESPNSTAR.Com menilai kondisi ini akan sangat merugikan persepakbolaan di Indonesia. Menurutnya, kegagalan para pimpinan dalam mengelola sepakbola di Indonesia tak seharusnya mengorbankan insan-insan sepakbola yang ada di Indonesia.

Lewat kolomnya, Jesse kemudian mengusulkan sebuah langkah baru-tak hanya di Indonesia tapi di persepakbolaan dunia. Ya, Jesse meminta agar FIFA yang merupakan induk olahraga sepakbola dunia ikut turun tangan dengan memberi mandat kepada komite penyelamat untuk mengambil alih kepengurusan PSSI serta mengirimkan seorang adminitrator yang bertugas memulihkan kembali integritas dan ketertiban sepakbola Indonesia. Menurutnya langkah ini cukup logis mengingat cacat yang di tubuh PSSI juga ikut mencoreng wajah FIFA sebagai induk asosiasi sepakbola dunia.

Meski diatur pada statuta FIFA pasal 7 ayat 2, langkah ini jarang sekali dilakukan oleh FIFA. Maklum selama ini, FIFA terkesan tak mau repot mengurusi konflik yang melanda anggotanya. Organisasi yang bermarkas di Zurich, Swiss tersebut kerap membekukan para anggotanya yang bermasalah dan baru mau ‘bertemu ‘ lagi setelah masalah mampu diselesaikan oleh federasi atau asosiasi yang bersangkutan.

Meski demikian, usulan ini patut dicoba mengingat banyak pihak di Indonesia yang selama ini mengaku punya akses ke FIFA. Mulai dari pejabat PSSI sendiri, Ketua KONI/KOI, bahkan wakil pemerintah, Dubes Indonesia untuk Swiss, Djoko Santoso juga pernah bertemu dengan Presiden FIFA, Joseph Sepp Blatter.

Daripada berdebat mengenai terjemahan pesan yang disampaikan FIFA, ada baiknya ketiga elemen ini bertemu FIFA untuk mengajukan langkah alternatif usulan Jesse. Setidaknya, hasilnya akan lebih bisa diterima oleh publik sepakbola tanah air.

Langkah ini akan membuat sepakbola Indonesia tidak mati suri. Kompetisi akan tetap jalan, tim nasional Indonesia tetap bisa bertarung di ajang internasional dan pada saat yang bersamaan, konflik yang melanda PSSI juga dibenahi oleh orang-orang yang setidaknya bukan bagian dari status quo, pemerintah, dan pihak ketiga yang rentan ditunggangi oleh pihak-pihak yang juga haus kekuasaan di sepakbola nasional.

Selasa, 21 September 2010

Lebih Jauh Soal Metanol yang Mematikan



Jakarta - Dalam sepekan terakhir ini, publik dibuat akrab dengan senyawa kimia metanol. Pemicunya tentu saja pemberitaan seputar kematian tiga teknisi pesawat Sukhoi asal Rusia, 13 September lalu.

Alexander Poltorak, Serge Voronin dan Victor Safonov tewas usai pesta minuman keras di mess Lanud TNI AU, Hassanuddin, Makassar. Di lokasi kejadian ditemukan belasan botol minuman keras dan obat-obatan.

Awalnya, ketiga teknisi tersebut diduga tewas akibat kebanyakan mengonsumsi minuman keras bermerk Vodka. Namun belakangan dikabarkan kalau ketiganya ternyata keracunan senyawa metanol.

Media cetak dan online belakangan melaporkan hasil pemeriksaan ini sebagai penyebab utama kematian ketiga korban. Pemberitaan yang tak kalah gencarnya juga dilakukan oleh media televisi.

Bahkan salah satu televisi berita sampai harus menghadirkan ahli forensik sebagai narasumbernya. Perbincangan mencoba menguak keberadaan metanol di dalam tubuh ketiga korban tewas tersebut.

Kasus seperti ini sebenarnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Di Salatiga beberapa waktu lalu 20 orang tewas dan puluhan lainnya masuk rumah sakit usai menenggak minuman keras oplosan.

Dan yang lebih menganggetkan, media kemudian melaporkan kalau minuman maut itu ternyata mengandung metanol 99%. Lantas apa sebenarnya metanol itu?

Metanol sebenarnya masih bersaudara dengan etanol-senyawa yang terdapat pada minuman keras yang dijual di pasaran. Keduanya sama-sama merupakan golongan alkohol dan memiliki banyak persamaan.

Ya, baik metanol dan etanol sama-sama berbentuk cair dan tidak berwarna. Keduanya juga memiliki sifat yang mudah menguap dan terbakar. Bila terbakar, keduanya akan menghasilkan karbon dioksida CO2 dan air (H20).

Dalam ilmu kimia, mentanol (metyl alkohol) merupakan senyawa paling sederhana dari alkohol. Senyawa ini memiliki satu ikatan -OH yang terikat pada molekul Carbon yang berikatan dengan tiga molekul Hidrogen (H).

Etanol sendiri memiliki rumus kimia C2H5HOH. Artinya rantai karbon yang terdapat pada etanol lebih panjang dari metanol. Etanol diperoleh dari fermentasi dari gula baik dari buah-buahan atau gandum.

Selain untuk dan digunakan juga untuk campuran minuman keras seperti bir, wine, brandy, vodka, sake, dan yang lainnya. Etanol produk dari reaksi organik tertua yang juga banyak digunakan dalam bidang kedokteran.

Untuk kebutuhan industri, etanol juga biasa diperoleh dari reaksi samping pengilangan minyak bumi. Etanol seperti ini biasanya digunakan sebagai pelarut bagi senyawa-senyawa lain.

Dalam bentuk murni, metanol dan etanol sebenarnya bisa dibedakan. Caranya dengan mendekatkan wadah dari kedua senyawa itu ke bagian mata kita. Uap dari metanol akan terasa perih, sedangkan etanol tidak.

Sejarah Metanol


Metanol sendiri awalnya dibuat destilasi kayu sehingga disebut juga sebagai alkohol kayu (wood alcohol). Di zaman mesir kuno, senyawa ini digunakan sebagai salah satu campuran bahan pengawet mayat.

Metanol murni baru ditemukan pada 1661 oleh Robert Boyle. Boyle mendestilasinya dari kayu buxus atau boxwood dan menamainya dengan spirit of box yang kemudian berubah menjadi pyroxylic spirit (spiritus)

Komposisi kimia spritus baru ditemukan pada tahun 1834. Ahli kimia asal Prancis, Jean-Baptiste Dumas dan Eugene Peligot memperkenalkan nama methylene yang diambil dari bahasa Yunani.

Methy yang artinya anggur. Dan ") hŷlē yang berarti kayu. Namun penamaan ini belakangan diketahui tenyata salah secara tata bahasa.

Pada 1923, dua ilmuwan asal Jerman Alwin Mittasch and Mathias Pier, berhasil membuat metanol dengan metode berbeda, yakni sintesis gas. Mereka mencampur gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dengan Hidrogen. Temuan ini kemudian dipatenkan pada 12 Januari 1926.

Dalam industri, metanol banyak dugunakan dalam pembuatan plastik, plywood, cat, peledak, dan sablon baju. Metanol juga bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Sehari-hari senyawa ini juga mudah dijumpai. Biasanya metanol dipakai sebagai cairan pembersih, mulai dari kaca mobil, karburator, kuku, hingga bahan bakar lampu petromax atau akrab disebut spritus.

Senyawa metanol sendiri sangat beracun. Hal inilah yang membuat cairan spitus selalu diberi pewarna biru agar mudah membedakannya dengan etanol yang banyak dijual di pasar.

Berbagai sumber penelitian menyebutkan, mengonsumsi 10 ml metanol saja sudah dapat menyebabkan kebutaan. Sedangkan 30 ml berpotensi kematian meski dosis paling mematikan adalah antara 100-125 ml.

Metanol juga sangat mudah diserap oleh tubuh. Baik melalui mulut, kulit, maupun pernafasan. Di dalam hati (liver), metanol akan dioksidasi menjadi formaldehid (formalin) dengan bantuan enzim alcohol dehydrogenase.

Selanjutnya, senyawa baru ini akan dimetabolisir menjadi asam format oleh enzim formaldehid dehidrogenase. Senyawa asam format inilah yang nantinya menimbulkan efek toksik pada tubuh.

Ada cerita unik mengenai efek racun dari metanol. Beberapa negara di benua Eropa dan Amerika, memberlakukan pajak yang sangat tinggi untuk industri minuman keras yang notabene menghasilkan etanol.

Sistem ini dikenal sin tax (atau pajak dosa). Selain bisnis minuman keras, industri rumah judi dan prostitusi juga dikenakan sin tax.

Nah, etanol kan tidak hanya diproduksi untuk minuman keras. Banyak industri yang juga membutuhkan senyawa ini yang bila dikenakan sin tax bakal membuat harga jualnya melambung di pasaran.

Pemilik pabrik tentu tak mau kehilangan pelanggan. Sedangkan pemerintah tak ingin bisnis minuman keras semakin merajalela bila harus menghapus sistem sin tax tersebut.

Karena itu, dicarilah jalan tengah etanol bebas sin tax, namun bisnis minuman keras tetap bisa dikontrol. Nah, disinilah peran dari sifat racun metanol. Ya, senyawa ini pun digunakan untuk meracuni etanol industri.

Caranya dengan mencampur metanol dengan etanol yang akan digunakan oleh industri. Dengan demimikian, etanol tersebut tidak akan bisa dikonsumsi oleh para pecandu alkohol.

Campuran ini kemudian dikenal dengan nama denatured alcohol atau methylated spirit. Untuk membedakannya dengan etanol yang bisa diminum, campuran ini pun diberi pewarna-biasanya biru atau ungu.

Nah di Indonesia, para pengoplos minuman keras yang nakal juga tak jarang mencampur metanol dengan etanol. Harapannya agar minuman yang diproduksinya lebih 'nendang' alias memiliki kadar alkohol yang tinggi.

Tentu saja anggapan ini keliru. Karena senyawa metanol yang terdapat pada minumannya justru berpotensi membunuh pelanggan-pelanggannya.

Makanya, orang pintar minum etanol. Orang tolol minum metanol!

Sabtu, 14 Agustus 2010

Pulau Tidung, Eksotisme Jejak Bajak Laut

Keindahan pantai dan alam bawah lautnya telah membuat Pulau Tidung meninggalkan banyak jejak di dunia maya. Pulau nelayan itu pun kini menjadi salah satu tujuan wisata warga DKI Jakarta saat ini.

Waktu baru menunjukkan pukul 09.30 WIB saat rombongan VIVAwalk tiba di Pulau Tidung, Sabtu, 8 Agustus 2010. Dari pelabuhan Muara Angke, rombongan menempuh perjalanan laut selama tiga jam.

Di dermaga Pulau Tidung, telah banyak kapal yang bersandar. Sebagian besar terbuat dari kayu, namun ada beberapa yang sudah berbahan fiberglass dan seluruhnya berderet rapi di tepi dermaga.

Sengatan matahari langsung menyambut para penumpang yang baru keluar dari kapal. Siang itu, pelabuhan Tidung sudah mulai ramai oleh para pelancong-pelancong lain yang tiba lebih dulu.

Pedagang asongan terlihat sudah menggelar dagangannya. Penjaga toilet umum bertarif Rp1000 juga sudah bersiap di depan kotak menanti para pelancong yang ingin buang air atau sekadar membasuh muka.

Sebagian pelancong langsung meninggalkan dermaga. Mereka berjalan menuju penginapan yang telah dipesan sebelumnya. Langkah mereka dituntun pemilik penginapan yang telah menunggu di dermaga.

Rombongan VIVAwalk disambut oleh Ibu Lia - pemilik salah satu penginapan di Pulau Tidung. Karena penginapannya sudah kehabisan kamar, VIVAwalk yang berjumlah 7 orang pun ditempatkan di rumah Ketua RT.

"Harusnya pesannya jauh-jauh hari, jadi tidak kehabisan kamar," katanya.

Menurut, Ibu Lia, jumlah pengunjung pekan ini sebenarnya menurun dibanding pekan sebelumnya. Namun minimnya penginapan membuat kesempatan untuk mendapat untuk mendapat kamar yang nyaman tetap sulit.

"Minggu lalu, jumlahnya mencapai 3000 orang. Kalau sekarang mungkin hanya mencapai 2000-an. Mungkin karena ini akhir pekan terakhir jelang puasa," kata wanita berusia 45 tahun itu.

Rumah pak RT yang ditawarkan tak jauh dari dermaga. Perjalanan hanya butuh waktu 5 menit saja. Menurut Ibu Lia, sehari-hari rumah yang hanya memiliki satu kamar tidur itu digunakan oleh Pak RT dan keluarganya.

”Namun karena penginapan penuh, mereka mau mengungsi sebentar dan menjadikan rumahnya sebagai penginapan,” kata Ibu Lia.

Rama-ramai Tawarkan Paket Wisata
Pulau Tidung memang telah menjadi salah satu tujuan wisata bagi warga Jakarta. Informasi mengenai keindahan pulau berpenduduk sekitar 4250 orang itu telah menjadi buah bibir di dunia maya.

Banyak pengunjung yang menuliskan kisah perjalanannya pada sebuah blog Beberapa menyampaikannya lewat situs jejaring sosial facebook. Bahkan beberapa tulisan mencantumkan rute perjalanan plus biaya yang dibutuhkan.

VIVAwalk sendiri mendapat informasi penginapan Ibu Lia dari sebuah blog. Pada blog tersebut dicantumkan biaya yang dikekanak bagi tim pelancong, yakni sebesar Rp300 ribu untuk satu paket perjalanan.

Paket yang dimaksud adalah penginapan selama sehari, makan, transportasi Jakarta-Tidung-Jakarta, paket wisata snorkling, dan sewa sepeda. Ibu Lia juga memberi bonus berupa fasilitas bakar ikan di malam hari.

”Wisatawan baru empat bulan ini mulai berdatangan ke Tidung. Sebelumnya hanya ada satu atau dua saja yang datang ke sini,” kata Edy, Ketua RT, 005/02, saat berbincang-bincang dengan VIVAwalk.

“Mereka bisasanya menginap di rumah-rumah penduduk," lanjutnya.

Menurut Edy, Pulau Tidung dulunya adalah pulau nelayan. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. "Saya juga dulunya nelayan. Warga di sini biasanya berangkat melaut bisa sampai empat bulan." katanya.

Edy menambahkan, meningkatnya jumlah para pelancong pun membuat penduduk Pulau Tidung berubah haluan. Sebagian mulai merubah kediamannya menjadi penginapan dengan berbagai fasilitas seperti AC.

Edy sendiri memilih menjadi pemandu bagi pelancong yang ingin snorkling atau menikmat pulau-pulau yang ada di sekitar Tidung. Tarifnya yang dipasang untuk sekali jalan Rp300 ribu sekali jalan. Kapalnya sendiri bisa menampung 15 sampai 20 penumpang.

Di Pulau Tidung, rata-rata penginapan menawarkan paket wisata. Selain penginapan, paket juga sudah termasuk biaya makan sebanyak 4 kali, plus wisata snorkling dan sewa sepeda selama berada di Tidung.

”Harganya tergantung dari besar kecilnya rombongan. Semakin besar, harga yang ditawarkan semakin murah biaya yang perlu dibayarkan,” beber Edy.

Jejak Bajak Laut
Pulau Tidung terdiri dari dua bagian, yakni Tidung Besar dan Tidung Kecil. Awalnya penduduk hanya bermukim di Pulau Tidung Kecil. Sedangkan Pulau Tidung Besar justru masih hutan yang jarang dikunjungi.

"Menurut cerita orang tua jaman dulu, Pulau Tidung dulunya dihuni oleh seorang bajak laut yang berasal dari Malaysia. Setelah insyaf, dia memilih bermukim di Pulau Tidung kecil,” kata Edy.

”Makamnya masih ada di sana. Keturunannya juga ada satu yang masih hidup," sambung pria yang sejak kecil sudah bermukim di Pulau Tidung itu.

Tidung Kecil berada di sebelah Timur Pulau Tidung Besar. Pulau yang kini banyak ditumbuhi oleh kelapa dan semak berduri itu dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yang cukup panjang.

Oleh pengunjung, jembatan ini kemudian dinamai dengan 'Jembatan Cinta'.

Untuk mencapai pulau ini, pelancong rata-rata bersepeda dari penginapannya. Sepeda lalu di parkir di pinggir pantai dan dilanjutkan berjalan kaki menuju jembatan.

Salah satu daya tarik jembatan kayu ini adalah bagian melengkung yang tak jauh dari pintu masuk. Lokasi ini menjadi tempat favorit pengunjung untuk menguji adrenalinya dengan melompat dari tepi jembatan.

Tingginya kira-kira 5 meter. Di bawah, air laut yang berwarna hijau sudah siap menjadi landasan para pelompat.

Sepanjang jembatan, para pelancong juga disuguhi dengan pemandangan yang indah. Laut berwarna hijau berada tepat di bawah jembatan lengkap dengan berbagai jenis ikan dengan aneka macam warna dan terumbu karang.

Pulau Tidung sendiri hanya memilki lebar 200 meter, namun memiliki panjang hingga 5 km. Pulau ini dikelilingi oleh pantai dangkal dan ditumbuhi banyak karang yang bisa terlihat secara kasat mata.

Pantai di sini juga tergolong aman karena tidak berombak besar. Gugusan karang yang mengelilingi pantai mampu menahan ombak dari laut lepas sehingga cukup aman untuk dipakai sebagai lokasi berenang.

Keindahan alam bawah laut Pulau Tidung bakal lebih terasa saat pengunjung mencoba snorkeling. Dari tiga lokasi yang sempat dikunjungi VIVAwalk, seluruhnya menyuguhkan pemandangan yang indah dan sulit terlupakan.

Berbagai bentuk terumbu karang dengan ukuran yang berbeda-beda menghiasi alam bawah laut pantai Tidung. Beragam jenis ikan yang ada juga semakin menambah keindahan di sana.

"Dulu pantai di sini jauh lebih bagus dari sekarang. Ikannya juga jauh lebih banyak. Akitivitas pengeboman dan pembiusan ikan yang sempat marak membuat, banyak terumbu karang yang rusak," kata Edy.

"Kami baru sadar kalau terumbu karang rusak, ikan otomatis bakal menghilang."

Kamis, 01 Juli 2010

Redupnya 'Bintang di Surga'

VIVAnews - Nama grup band Peterpan sempat meroket di blantika musik tanah air. Namun bak bintang di langit, ketenaran grup band dengan vokalis Ariel itu ternyata bisa meredup hingga ke titik nadir.

Ariel duduk bersandar pada dinding kaca. Di dadanya tersandar senjata laras panjang AK-47. Di depannya, telihat pria berpakaian serba hitam sedang menodongkan pistolnya kepada sandera yang duduk bergerombol di lantai.

Salah seorang lagi, duduk di kursi sembari mempermainkan senjata semi otomatis yang ada di tangannya. Sedangkan pria bersenjata lainnya hanya berdiri berjaga di dekat para sendera.

Ya, Ariel dan gangnya sedang menguasai sebuah gedung. Tidak jelas gedung apa yang sedang dikuasai para bandit tersebut. Namun di luar, polisi sudah mulai tidak sabar dan mengambil posisi siap menembak.

Tampaknya Ariel cs sedang menguasai sebuah bank. Di luar gedung, polisi bersenjata lengkap telah mengepung mereka lengkap dengan para penembak jitunya.

Andhika, personel Peterpan yang akhirnya dipecat tampil sebagai negosiator. Dengan kemeja putih dan rompi anti peluru Andhika mencoba berkomunikasi dengan Ariel cs.

Diletakkannya kedua pistolnya di tanah dan mulai mendekati gedung. Lewat telepon, Andhika menghubungi salah seorang bandit yang ada di dalam gedung. Namun negosiasi sepertinya buntu.

Polisi semakin tidak sabar. Di dalam gedung, para bandit juga mulai gelisah. Bandit bertubuh kurus tiba-tiba menyeret membawa seorang gadis ke luar gedung. Ariel menunjukkan muk tidak setuju, namun tak bisa melarang.

Bandit bertubuh kurus itu lantas keluar bertameng si gadis tersebut. Tak jelas apa yang diinginkannya, namun sesekali dia menodongkan senjatanya ke arah polisi.

Aksinya akhirnya terhenti setelah penembak jitu berhasil menyarangkan timah panas di punggungnya. Dia jatuh ke tanah dan tak bergerak lagi.

Tak lama berselang, bandit lainnya yang ada di dalam gedung juga roboh. Ariel memandangi temannya yang sudah terbujur kaku itu. Raut kemarahan sekilas terpancar di wajahnya. Dia menyambar senjatanya dan ikut berlari ke luar.

Kini dia berada di tengah kepungan polisi. Puluhan moncong senjata mulai mengarah ke badannya. Namun Ariel hanya berdiri dan mencoba mengamati. Sesekali matanya menantang ke tanah.

Dari kerumunan tiba-tiba seorang wanita berlari ke arah barikade polisi. Ariel yang masih terkepung terusik ingin melihat kehadiran sang dara. Namun saat membalikkan badan, sebuah timah panas justru bersarang di dadanya.

Ariel limbung dan jatuh ke tanah tepat saat wanita berparas rupawan itu berhasil menembus barisan polisi. Diangkatnya Aril ke atas pangkuannya sembari berteriak histeris. Dipeluknya Ariel yang sudah tak bergerak lagi.

Di dalam gedung, polisi akhirnya berhasil menguasai keadaan. Sandera dibawa keluar gedung, dan bandit yang tersisa dipaksa menyerahkan diri.

Ini tentu bukan kejadian nyata, melainkan klip lagu berjudul Bagai Bintang di Surga. Lagu ini menjadi hits dari album dengan berjudul sama yang dirilis pada 2004.

Album berisi 10 lagu ini merupakan salah satu album terlaris di Indonesia Penjualannya mencapai angka 3 juta kopi dimana 2,7 juta di antaranya laku terjual di Indonesia.

Meroketnya penjualan album ini membuat nama Peterpan semakin melambung. Grup musik yang didirikan pada 1997 itu tumbuh menjadi salah satu band papan atas tanah air.
Konsernya tak pernah sepi penonton dan album barunya selalu dinantikan para penggemarnya.

Nama Peterpan terus bersinar. Namun bak bintang sesungguhnya, cahaya yang dipancarkan grup band beranggotakan Ariel, Uki, Loekman, Reza, Andika, dan Indra itu lambat laun mulai meredup.

Di tahun 2006, perpecahan mewarnai perjalanan grup band beraliran poprock itu. Andhika (keyboard) dan Indra (bass) dipecat dari grup ini. Alasannya perbedaan prinsip kreativitas.

Keduanya lantas membentuk grup band bernama The Titans. Mengusung aliran musik yang mirip dengan Peterpan, The Titans telah merilis dua album, yakni The Titans dan Melayang Lagi.

Setelah mendepak Andhika dan Indra, Peterpan praktis vakum selama satu setengah tahun lamanya. Peterpan baru merilis album lagi pada tahun 2007 dengan judul Hari Yang Cerah dan Sebuah Nama Sebuah Cerita pada 2008.

Angka penjualan tak sebombastis Bintang di Surga. Seiring dengan itu, pamor grup musik yang pernah menyabet sederet penghargaan, termasuk Best Favorite Artis Indonesia MTV Award itu juga semakin meredup.

Peterpan mencoba bangkit dan berniat menelurkan album baru. Tak hanya itu, Peterpan juga berniat berganti nama. Namun apa lacur, upaya ini terbentur masalah yang justru membawa Ariel dan bandnya ke titik nadir.

Ya, enam tahun setelah video klib Bagai Bintang di Surga dirilis, Ariel benar-benar berurusan dengan pihak kepolisian. Pria Ariel tersandung kasus video porno mirip dirinya bersama dua artis papan atas Luna Maya dan Cut Tari.

Kabar ini membuat Ariel kembali menjadi buah bibir. Tak hanya dikalangan penggemarnya, pria bernama Nazril Irham itu juga tenar hingga ke luar negeri. Salah satu bintang porno luar negeri bahkan penasaran dibuatnya.

Saat kasus ini mencuat, Ariel dan kekasihnya Luna Maya memilih menjaga jarak dengan wartawan. Keduanya terkesan pelit dalam memberikan keterangan kepada media. Akibatnya sepasang kekasih itu pun menjadi bulan-bulanan media massa dan pekerja infotaiment.

Cut Tari sedikit lebih berani dibanding Ariel-Luna. Wanita asal Aceh itu mau menemui wartawan di kediamannya beberapa hari setelah video mesum mirip dirinya dan Ariel beredar.

Sayang, aksi ini tak menyelamatkannya dari bulan-bulanan pemberitaan. Bahkan sebuah program infotaiment pada sebuah stasiun televisi swasta sampai harus mengaitkan perubahan gaya berpakaian Cut Tari dengan kasus video mesum tersebut.

Polisi akhirnya bertindak dan mulai mengusut kasus ini. Aparat penegak hukum tak lagi membutuhkan pengaduan untuk menelusuri kasus ini. Atas nama keresahan masyarakat korps baju coklat itu pun mulai bekerja.

Hasilnya, Ariel resmi ditahan sebagai tersangka sejak 22 Juni 2010. Pria bernama lengkap Nazril Irham itu diduga telah melanggar undang-undang pornografi. Kini Ariel pun harus meringkuk di sel tahanan Mabes Polri.

Belum ada keputusan bersalah dari pengadilan terhadap kasus ini. Dua artis lainnya yang mirip dengan pelaku video tersebut juga masih belum ditetapkan sebagai tersangka. Mereka baru datang memenuhi panggilan sebagai saksi.

Meski proses hukum belum tuntas, sanksi moral justru sudah berjalan leibih dulu. Status sebagai 'penjahat kelamin' mulai dialamatkan kepada penyanyi kelahiran Pangkalan Brandan, 16 September 1981 itu.

Beberapa daerah mulai melakukan pencekalan terhadap Ariel dan kekasihnya Luna Maya. Bandung salah satu daerah yang dengan tegas menolak kehadiran keduanya. Padahal mereka punya rumah dan usaha di Kota Kembang tersebut.

Puluhan fans setia Peterpan sempat melakukan demo si Mabes Polri. Mereka yang tergabung dalam wadah Sahabat Peterpan memberikan dukungan moril kepada sang pujaannya. Namun aksi ini tak mampu membendung opini miring publik terhadap Ariel.

Apalagi aksi demo yang bersifat mengutuk justru lebih banyak lagi. Kondisi ini pun lambat laun membuat pamor Ariel bersama Peterpan semakin meredup. Kini orang-orang justru lebih akrab dengan kata 'Peterporn' yang belum jelas kebenarnnya.

Pacquiao Resmi Jadi Anggota Kongres Filipina

VIVAnews - Petinju Manny Pacquiao resmi menjadi anggota kongres Filipina. Pacman diambil sumpahnya oleh Pimpinan Mahkamah Agung, Antonio T Carpio di ibukota Provinisi Sarangani, Alabel, Senin 28 Juni 2010.

Seperti dilansir dari yahoosports, Pacquiao terlihat elegan saat menghadiri acara pelantikan. Petinju berusia 31 tahun itu datang dengan mengenakan baju formal dan sepatu kulit yang mengkilap.

Kepada wartawan, Pacquiao mengaku masih gugup dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota parlemen. Dia juga sadar belum bisa berbuat banyak dalam debutnya sebagai wakil rakyat.

Meski demikian, Pacquiao berjanji akan mengurangi angka kemisikinan di Sarangani, daerah yang berjarak 600 km di selatan Manila. Acara pelantikan sendiri dihadiri oleh 1.000 pengunjung.

Pada 2007, Pacquiao gagal menjadi anggota parlemen setelah kalah dalam pemilihan. Namun, dia kembali maju pada pemilihan 2010 lalu. Pacquiao akhirnya berhasil mengalahkan pesaingnya, Roy Chiongbian.

Rabu, 30 Juni 2010

Jerman atau Argentina, Si Paul Gurita Pilih Mana?


VIVAnews - Seekor gurita sukses memprediksi perjalanan Jerman di babak penyisihan Piala Dunia 2010. Kini hewan laut bernama Paul itu kembali mempediksi perjalanan Jerman di babak 8 besar lawan Argentina, Sabtu, 3 Juli 2010. Seperti apa hasilnya?

Paul kembali dihadapkan pada dua kotak kaca. Satu kotak berisi bendera Jerman, dan kotak yang lain berisi bendera Argentina. Jerman akan bertemu Argentina pada pertandingan perempat final Sabtu pekan ini.

Dari dua kotak yang ditenggelamkan ke dalam rumah Paul, sebuah akuarium di Sea Life, Oberhausen, Jerman, Paul memilih untuk mendekati kotak dengan bendera nasional Jerman dan naik ke atasnya. Menurut petugas yang merawat Paul, perilaku gurita berusia dua tahun tersebut dianggap sebagai suatu ramalan kalau Jerman akan menang.

Sebelumnya, gurita delapan tentakel ini dengan tepat meramalkan Jerman akan mengalahkan Ghana dan Australia dalam kualifikasi Grup D. Paul juga tepat meramalkan bahwa Jerman akan kalah dari Serbia.

Dan meski Paul lahir di Inggris, dia meramalkan Jerman yang akan menghempaskan tim tanah airnya sendiri dalam babak 16 besar pada Minggu lalu. Ramalan tersebut terbukti benar. Dalam pertandingan tersebut, Jerman mengalahkan Inggris dengan skor 4-1.

Paul si gurita memang hebat. Ramalannya sejauh ini selalu jitu. Dan tidak seperti yang terjadi di belahan bumi lainnya, ramalan si Paul dipublikasikan sebelum pertandingan dimulai.

Irvan Beka, Harriska Farida Adiati